Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suku Kubu

Senin, 21 Maret 2022 | Maret 21, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-22T11:23:00Z


Dalam sebuah tulisan yang pernah dimuat di BMT, Depsos tahun 1988, Suku Anak Dalam berasal dari Kerajaan Jambi.

SUKU INI sebenarnya terbagi menjadi tiga kelompok besar. Pertama adalah mereka yang lahir dan tinggal di hutan. Kedua adalah yang lahir di hutan lalu berbaur dengan desa terdekat. Terakhir adalah mereka yang lahir dan besar di desa penduduk. Bagi mereka yang tinggal di hutan, belantara hijau penuh pohon itu percakapan rumah. Seluruh hutan yang luas adalah kepunyaan suku yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan adat.

Konsepsi mengenai kepemilikan ini terjadi sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu. Diturunkan dari menciptakan ke generasi. Hutan, bagi Suku Anak Dalam adalah tempat bermain, bekerja, membina rumah tangga hingga tempat meninggal dunia. Itulah mengapa mereka saat ini semakin tersisih. Penebangan liar dan pembakaran hutan membuat mereka semakin susah mencari tempat tinggal.

Suku Anak Dalam tidak pernah menetap pada suatu bagian tempat di hutan. Mereka selalu berpindah-pindah sesuai dengan keadaan. Kebiasaan suka berpindah ini disebut dengan melangun . Mereka akan melakukan perubahan jika terjadi pergantian musim selain itu mereka juga berpindah akibat kematian. Biasanya Suku Anak Dalam tidak mengubur siapa saja yang meninggal. Mereka membuat semacam bale-bale 1,5 m dan meletakkan jenazah di dalamnya. Setelah itu mereka berpindah sejauh 10 km. Mereka pun juga harus menunggu minimal 3 tahun jika ingin kembali ke tempat semula.

Suku Anak Dalam tidak memiliki keyakinan seperti agama umum di Indonesia. Mereka mempercayai sesuatu hal yang hebat dan kasar. Selain itu, Suku Anak Dalam juga percaya tentang empat elemen alam seperti air, tanah, api, dan angin. Seperti seorang avatar yang juga mempercayai empat elemen penting itu.

Suku Anak Dalam juga percaya jika orang yang telah meninggal rohnya akan langsung ke surga. Kembali ke tempat mereka diterima dan diterima Raja Nyawa. Itulah mengapa mereka memberikan penghormatan pada orang yang meninggal dunia. Dengan begitu roh tidak akan mengganggu yang hidup dan segera ke surga.

#TauIndonesia #Indonesia #info #fakta #ensipedia #infoensipedia
×
Berita Terbaru Update