Razanews, Jakarta,- Seorang atheis biasanya mempertanyakan segala sesuatu untuk menjawab keresahan yang membayangi pikirannya & akhir ujung pencarian nya ialah tidak percaya akan tuhan itu sendiri... Sang ateis akan menyibukkan dirinya untuk memurnikan pikirannya dari dogma² agama yg notabenenya menawarkan tentang eksistensi tuhan itu sendiri dgn segala janji nya. Inilah yg disebut ateis murni.
Sungguh berbeda dengan ateis munafik, yang lebih licik. Mereka justru menyibukkan dirinya untuk mendikte (menghakimi) menyebut nama Tuhan agama-agama tertentu untuk dicarikan kesalahan sekaligus mengkambinghitamkan agama tertentu tentang ketuhanannya dan ikut campur didalam agama-agama orang lain.
Atheis murni: Jika Tuhan Mahakuasa, knp manusia menderita?
Atheis munafik: Jika Tuhan (muslim, kristen, Hindu, Konghucu dsb) Mahakuasa. Kenapa manusia menderita?
Ateis murni lebih menyibukkan dirinya untuk menyebut kata Tuhan secara umum, sesuatu yg dianggapnya lebih superior untuk digugat.
Ateis munafik justru cenderung memasuki dan ikut campur dalam ranah keagamaan tertentu sekaligus mendikte kepercayaan orang-orang beragama dan meraih Tuhan mereka untuk dikambinghitamkan biar mereka mendapat kepuasan karna berhasil memancing para penganut agama itu..
Jelaslah perbedaan keduanya.
Atheis murni, menggunakan diksi Tuhan untuk istilah umum. Sedangkan atheis munafik ikut terlibat dan mencampuri nama tuhan agama tertentu.(Rz.ajh)
