Razanews,jakarta,- Taukah kalian siapa pemenang PERANG DUNIA KE 2 dan akhir dari perang DUNIA KE 2 itu?? RUSIA yang berdiri sendiri untuk melawan musuh yang menyerang negara mereka, mereka tidaklah bergabung dengan sekutu(amerika,inggris dll)
PERANG PATRIOTIK RAYA
Saya ingat cerita guru-guru saya mengenai kekejaman Hitler dan Nazi saat Perang Dunia II. Saya ingat bagaimana cerita mengenai Pearl Harbor—mungkin, banyak dari kita yang sudah menonton film mengenai peristiwa ini pula. Saya juga ingat kisah mengenai kota Hiroshima dan Nagasaki yang dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat.
Namun, ketika bicara soal kapan dan bagaimana sebenarnya akhir dari Perang Dunia II, saya lupa. Atau, apa sebenarnya yang menjadi titik berakhirnya Perang Dunia II? Jika kita pikir bahwa Perang Dunia II berakhir setelah Jepang dibom oleh AS maka kita salah. Perang Dunia II berakhir setelah Nazi menandatangani dokumen kapitulasi pada 8 Mei 1945—yang resmi berlaku per tanggal 9 Mei. Kepada siapa? Inggris? Amerika Serikat? Bukan, Nazi menyerah kepada Uni Soviet(RUSIA)
Soviet mengibarkan benderanya di Hotel Adlon Berlin setelah menghancur leburkan jerman.
Saya belajar banyak mengenai negara ini dan saya merasa bahwa betapa sejarah (dalam banyak hal) telah berlaku tidak adil kepada Rusia. Sejarah dunia yang kita ketahui dan pelajari selama ini tidak sedikit merupakan hasil konstruksi yang bersifat politis. Dalam hal ini, Rusia, yang dulu bernama Uni Soviet, dianggap sebagai "musuh dunia" (atau Barat, tepatnya) karena dua hal: (1) negara yang besar dan kuat; dan (2) menganut paham komunisme. Padahal, fakta menyatakan bahwa dunia jelas berutang banyak pada Soviet, khususnya selama era Perang Dunia II.
Di Barat, atau khususnya Amerika Serikat, Perang Dunia II selalu dianggap sebagai peperangan yang "kami" menangkan. Perang Dunia II adalah peperangan heroik yang terjadi di sepanjang pesisir pantai Normandia.
Lantas, adakah peran Uni Soviet selama Perang Dunia II dijelaskan secara rinci dalam sejarah? Jangankan rinci, secara "cukup" pun saya pikir tak sampai. Padahal, meskipun kemenangan diraih berkat upaya banyak negara, Uni Sovietlah yang menaklukkan tentara fasis Jerman. Uni Soviet berhasil melenyapkan lebih dari 74 persen tentara Jerman (Wehrmacht) dalam pertempuran, atau sekitar sepuluh juta tentara dari 13,4 juta tentara. Tentara Merah Uni Soviet mengalahkan dan menangkap 607 divisi musuh sepanjang 1941-1945, jauh lebih banyak dibanding 176 divisi yang dihancurkan oleh pasukan Inggris dan Amerika jika digabungkan. Selain itu, kerugian materi yang harus ditanggung Uni Soviet selama perang mencapai 2,5 triliun rubel (472 miliar dollar AS) dalam estimasi nilai mata uang sebelum terjadinya peperangan.
Selama masa Perang Dunia II, Nazi Jerman tidak hanya menggempur Uni Soviet, tapi sebagian besar dataran Eropa. Namun, Nazi baru "menemukan" lawan yang seimbang ketika berhadapan dengan Sang Beruang Uni Soviet. 1 negara yang sulit mereka tembus, sekutu(amerika ,inggris,prancis dll) yang bisa di atasi oleh jerman.
Presiden Rusia Vladimir Putin pernah berkata bahwa, siapa pun yang tidak merindukan Uni Soviet, tidak punya perasaan. Namun, siapa pun yang ingin kembali pada masa (atau pada sistem pemerintahan) Uni Soviet, tidak punya otak.
ya karna mereka saat itu sangat kuat di luar tapi masih rapuh di dalam,
JEPANG
Apakah jepang langsung menyerah ketika di bom oleh amerika,tentu tidak invasi uni soviet lah yang membuat jepang tak berdaya.
Uni Soviet menyiapkan segalanya secara rahasia. Propaganda dilakukan di tingkat personil. Para tentara dijelaskan bahwa Jepang adalah sekutu Jerman dan mereka tak akan ragu menusuk pasukan Soviet pada keadaan mendesak, dan bahwa Jepang menganut paham fasisme, sama seperti Nazi, mereka dengan kejam menindas saudara-saudara Uni Soviet di Asia (Tiongkok, Korea, Vietnam, dan sebagainya) yang membutuhkan bantuan demi mendapatkan kebebasan dan kemerdekaan.
S: Apakah sebelumnya Jepang sudah membayangkan pasukan seperti apa yang mereka hadapi?
E.P.: Tidak, Jepang sebelumnya tidak pernah membayangkan akan berhadapan dengan kekuatan seperti itu (Soviet). Amerika yang berjuang bersama-sama dengan mereka di medan perang memiliki kekuatan jauh lebih kecil. Jepang harus berhadapan dengan pengalaman yang Soviet dapatkan selama Perang Patriotik Raya. Itu adalah blitzkrieg klasik (jenderal Jerman adalah guru yang baik!), yaitu operasi terhadap wilayah sekitar dengan serangan dari beberapa arah didukung oleh pasukan angkatan laut dan serangan udara dengan dukungan aviasi yang kuat dan sebuah pasukan.
Meskipun Jepang telah mempersiapkan kemungkinan invasi Uni Soviet dengan membangun benteng pertahanan, perang itu berubah menjadi bencana bagi mereka. Pertahanan Jepang hancur oleh tank dan serangan udara. Selain itu, komando dan pengawasan hilang hanya dalam lima hari sejak dimulainya operasi. Setelah delapan hari, Pemerintah Jepang menyatakan kesiapannya untuk menghentikan peperangan dan pada tanggal 19 Agustus, semua kubu yang bertikai, berada di bawah kendali Tentara Merah. Peperangan ini berlangsung selama 23 hari.
S: Apakah hasil dari peperangan tersebut?
E.P.: Jepang benar-benar berhasil dikalahkan. Dalam beberapa operasi amfibi, Kepulauan Kuril dan bagian Selatan Sakhalin diambil alih dan menjadi milik Uni Soviet. Ekonomi Jepang hancur oleh bom atom pesawat Amerika. Bagaimanapun, setelah perang, Jepang menjadi bagian dari dunia Barat. Jepang menjadi sekutu militer-politik AS, mitra strategis dalam Perang Dingin melawan Uni Soviet. Sejak 1945, Kepulauan Kuril dan bagian selatan Sakhalin merupakan bagian dari Uni Soviet dan kini menjadi bagian dari Rusia sebagai “penerus” Uni Soviet.
CINA
siapakah yang membantu cina mengusir jepang dari tanah mereka , amerika dan para sekutunya jelas bukan RUSIA lah yang membantu CINA merdeka
1. Sejak tahun 1937, Pemerintah Soviet memberikan bantuan teknis-militer ke Tiongkok berupa senjata, amunisi, perlengkapan medis, pesawat, dan bantuan lainnya dalam bentuk kredit.
2. Selama tahun 1937 hingga 1940, sebanyak 300 orang ahli militer telah melakukan perjalanan dinas ke Tiongkok. Ada lebih dari lima ribu warga Soviet yang bekerja di Tiongkok, di antaranya berprofesi sebagai pilot, instruktur, insinyur, dokter, guru, dan sebagainya.
3. Pada musim gugur tahun 1937, sebanyak 225 pesawat dikirim ke Tiongkok, termasuk 62 unit pesawat pengebom SB dan 89 ahli penerbangan untuk mengajar warga Tiongkok. Totalnya, hingga Juni 1941 terhitung sebanyak 1.250 unit pesawat dan puluhan ribu bom telah dikirimkan Soviet ke Tiongkok.
4. Pada akhir tahun 1938, sebanyak 82 unit tank Soviet T-26 dan senjata lainnya dibawa dari Sevastopol (Krimea) ke Hong Kong.
5. Pada bulan Oktober 1939, kelompok pengebom jarak jauh Soviet di bawah komando Gregory Kulishenko yang dijuluki “Macan Udara” menjatuhkan dua serangan di lapangan udara Jepang di Hankou. Peristiwa ini menghancurkan lebih dari seratus unit pesawat musuh. Selain itu, sejumlah peralatan dan depot bahan bakar meledak. Tentara Jepang tidak dapat menyerang pesawat Soviet dan menembakkan senjata antipesawat. Tentara Jepang bahkan tidak dapat menerbangkan pesawat tempur mereka karena lapangan terbang dihancurkan dengan bom.
6. Pasukan Soviet melancarkan serangan terhadap Tentara Kwantung tepat tiga bulan setelah kemenangan atas Nazi Jerman pada tanggal 9 Agustus 1945. Pertempuran itu berlangsung selama 23 hari.
7. Pada tanggal 18 Agustus, pasukan Soviet menangkap kaisar dari negara boneka Manchukuo Pu Yi di bandara Mukden yang rencananya akan diambil alih oleh komando Jepang dari Manchuria. Selanjutnya, Kaisar Pu Yi tinggal selama lima tahun di Uni Soviet dan menjadi saksi di Pengadilan Militer Internasional yang diadakan di Tokyo.
8. Kerugian yang ditanggung Soviet antara lain, 12.032 jiwa tewas dan 24.425 jiwa terluka (total sebanyak 36.456 jiwa), serta hancurnya 78 unit tank, 232 senjata artileri, dan 62 unit pesawat. Sementara itu, kerugian yang dialami Jepang adalah 83.700 jiwa tewas, 640.100 warga ditahan, serta hancurnya 3.700 unit senjata, 500 unit tank, 861 unit pesawat, dan 2.000 unit kendaraan.
9. Sebelum para perwira Jepang menerima perintah gencatan senjata, mereka sadar bahwa melakukan perlawanan adalah hal yang sia-sia dan para perwira Jepang telah memerintahkan prajuritnya untuk menyerah. Namun, bukannya menolak untuk patuh, para prajurit justru menembak komandan yang memberikan perintah yang berlawanan dengan sumpah mereka. Di sejumlah barisan pasukan Jepang bahkan dikirimkan guru spiritual dan guru lokal untuk menjelaskan kepada para personil mengenai tujuan dari tindakan mereka selanjutnya yang sia-sia. Setelah seluruh pasukan Jepang telah diperintahkan untuk melakukan gencatan senjata, sabotase di belakang pasukan Soviet terus berlangsung selama September 1945.
10. Pada tahun 1956, sebuah deklarasi ditandatangani sebagai tanda berakhirnya perang antara Uni Soviet dan Jepang. Namun demikian, perjanjian damai belum ditandatangani hingga saat ini.
di himpun dari berbagi sumber terutama http://indonesia.rbth.com
(rz.ajh)